Oleh Siti Salhah
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga salawat
dan salam tercurah untuk imam para rasul, nabi kita Muhammad, beserta keluarga
dan para shahabatnya.
Islam adalah syariat Allah terakhir yang diturunkan-Nya
kepada penutup para nabi dan rasul, Muhammad Saw.
Islam merupakan satu-satunya agama yang benar. Allah tidak
menerima dari siapa pun agama selainnya. Dia telah menjadikannya sebagai agama
yang mudah. Allah tidak mewajibkan dan tidak pula membebankan kepada para
pemeluknya hal-hal yang tidak sanggup mereka lakukan.
Islam adalah agama yang dasarnya tauhid, syiarnya kejujuran,
porosnya keadilan, tiangnya kebenaran, ruhnya (jiwanya) kasih sayang.
Islam merupakan agama agung, yang mengarahkan manusia kepada
seluruh yang bermanfaat, serta melarang dari segala yang membahayakan bagi
agama dan kehidupan mereka. Dengan Islam Allah meluruskan akidah dan akhlak,
serta memperbaiki kehidupan dunia dan akhirat. Dengannya pula Allah menyatukan
hati dan hawa nafsu yang bercerai-berai, dengan membebaskannya dari kegelapan
kebatilan, dan mengarahkan serta menunjukinya kepada kebenaran dan jalan yang
lurus. Islam adalah agama yang lurus, yang sangat bijaksana dan sempurna dalam
segala berita dan hukum-hukumnya.
Islam tidak memberitakan kecuali dengan jujur dan benar, dan
tidak menghukum kecuali dengan yang baik dan adil. Islam adalah akidah yang
benar, amalan yang tepat, akhlak yang utama dan etika yang mulia. Syariah Islam
bertujuan untuk mewujudkan hal-hal berikut:
o Memperkenalkan
manusia kepada Tuhan dan Pencipta mereka, melalui nama-nama-Nya yang mulia dan
sifat-sifat-Nya yang agung , serta perbuatan-perbuatan-Nya yang sempurna.
o Memanggil
manusia untuk beribadah hanya kepada Allah, yang tidak ada sekutu bagi-Nya,
dengan menjalankan semua perintah dan menjauhi semua larangan-Nya, yang
merupakan kemaslahatan bagi mereka, baik di dunia maupun di akhirat.
o Mengingatkan
manusia akan keadaan dan tempat kembali
mereka setelah mati; apa yang akan mereka hadapi di dalam kubur, dan
ketika dibangkitkan dan dihisab. Kemudian tempat kembali mereka; surga atau
neraka.
Ajaran-ajaran Islam itu dapat kita simpulkan dalam
point-point berikut:
PEMBAHASAN
PERTAMA
Akidah, yaitu meyakini rukun iman yang enam. Beriman kepada Allah, diwujudkan dengan
hal-hal berikut:
Beriman kepada rububiyyah Allah Swt. Artinya, bahwasanya
Allah adalah Tuhan, Pencipta, Pemilik, Pengatur segala urusan.
Beriman kepada uluhiyyah Allah Swt. artinya, bahwasanya
Allah Swt. sajalah Tuhan yang berhak disembah, dan semua sesembahan selain-Nya
adalah batil.
Beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah artinya,
bahwasanya Allah Swt. memiliki nama-nama yang mulia dan sifat-sifat yang
sempurna serta agung sesuai dengan yang ada dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasullah
Saw.
Beriman
kepada para Malaikat. Malaikat adalah hamba-hamba Allah yang
mulia. Mereka diciptakan oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya, serta tunduk
dan patuh menaati-Nya . Allah telah membebankan kepada mereka berbagai tugas.
Di antara mereka adalah Jibril; ditugaskan menurunkankan wahyu dari sisi Allah
kepada para nabi dan rasul. Ada Mikail yang ditugaskan untuk mengurus hujan dan
tumbuh-tumbuhan. Ada pula Israfil yang bertugas meniupkan sangkakala di hari
terjadinya kiamat. Dan ada juga Malaikat Maut, bertugas mencabut nyawa ketika
ajal telah tiba.
Beriman
kepada Kitab-kitab Allah. Allah Yang maha agung dan mulia - telah
menurunkan kepada para rasul-Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan.
Yang kita ketahui di antara kitab-kitab ini adalah: Taurat, diturunkan Allah kepada
Nabi Musa ’alaihis salam, ia merupakan kitab Bani Israil yang paling agung.
Injil, diturunkan Allah kepada Nabi Isa As. Zabur, diturunkan Allah kepada Daud
’alaihis salam. Al Qur’an yang agung , diturunkan Allah Ta’ala kepada nabi-Nya
Muhammad, penutup para nabi dan rasul, yang dengannya (Al-Qur’an) Allah telah
menasakh (menghapus) semua kitab sebelumnya. Dan Allah telah menjamin untuk
memelihara dan menjaganya; karena dia akan tetap menjadi hujjah atas semua
makhluk, sampai hari kiamat.
Beriman
kepada Para Rasul. Allah telah mengutus para rasul kepada makhluk-Nya. Rasul
pertama adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam. Mereka para rasul itu adalah manusia biasa, tidak memiliki sediki
tpun sifat-sifat ketuhanan. Mereka adalah hamba-hamba Allah, yang telah
dimuliakan dengan kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan
syari’at Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau diutus untuk
seluruh manusia. Maka tidak ada lagi
nabi sesudahnya.
Beriman kepada hari akhirat : Yaitu hari kiamat , tidak ada
hari lagi setelahnya , Ketika Allah membangkitkan manusia hidup kembali, untuk
kekal ditempat yang penuh kenikmatan atau di tempat siksaan yang amat pedih.
Beriman kepada Hari Akhir meliputi beriman kepada semua yang akan terjadi
setelah mati, berupa: ujian kubur, kenikmatan dan siksaannya , serta apa yang
akan terjadi setelah itu , seperti kebangkitan dan hisab , kemudian surga atau
neraka.
Beriman
kepada Qadar (Takdir). Qadar artinya beriman bahwasanya Allah
telah menakdirkan semua yang ada dan menciptakan seluruh makhluk, sesuai ilmu,
dan hikma-Nya. Maka segala sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis di sisi-Nya, dan Dialah
yang telah menghendaki dan menciptakannya.
PEMBAHASAN
KEDUA
Rukun-rukun Islam. Seseorang tidak akan menjadi muslim yang sebenarnya hingga dia mengimani
dan melaksanakannya, yaitu:
Syahadat
(bersaksi). Bahwa, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan
bahwasanya Muhammad itu adalah Rasulullah. Syahadat ini merupakan kunci dan
pondasi agama Islam. Makna syahadat la
ilaha illallah ialah, tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah saja.
Dialah Ilah yang hak, sedangkan ilah selainnya adalah batil. Dan Ilah itu
artinya: Yang disembah. Dan makna syahadat bahwasanya Muhammad itu adalah Rasulullah
ialah, membenarkan semua apa yang
diberitakannya, dan menta’ati semua perintahnya serta menjauhi semua yang
dilarang dan dicegahnya.
Salat,
yaitu salat lima waktu sehari semalam setiap hari, Allah syari’atkan sebagai
penghubung antara seorang muslim dengan Tuhannya. Di dalam salat seorang hamba
bermunajat dan berdo’a kepada-Nya, di samping bertujuan untuk mencegah
seseorang dari perbuatan keji dan munkar. Dan Allah telah menjanjikan bagi yang
menunaikannya kebaikan dalam agama dan kemantapan iman serta ganjaran, cepat
atau pun lambat. Maka dengan demikian seorang hamba akan mendapatkan ketenangan
jiwa dan kenyamanan raga yang akan membuatnya bahagia didunia dan akhirat.
Zakat,
yaitu sedekah yang dibayar oleh orang yang memiliki harta sampai nisab (kadar
tertentu) setiap tahun kepada yang berhak menerimanya seperti: orang-orang
fakir, miskin dan selain mereka di antara yang berhak menerima zakat. Zakat
tidak diwajibkan atas orang fakir yang tidak memiliki nisab. Tapi hanya
diwajibkan atas orang-orang kaya, yang betujuan untuk menyempurnakan agama dan
Islam mereka, meningkatkan kondisi dan akhlak mereka, menolak segala bala dari
diri dan harta mereka, mensucikan mereka dari dosa, di samping juga sebagai
bantuan untuk orang-orang yang membutuhkan, serta untuk memenuhi kebutuhan
umum, sementara ia (zakat) hanyalah merupakan bagian kecil sekali dari jumlah
harta dan rizki yang telah dikarunia Allah kepada mereka.
Puasa,
yaitu hanya selama satu bulan setiap tahun pada bulan Ramadan yang mulia, yakni
bulan kesembilan dari bulan-bulan Hijriah. Kaum muslimin secara serempak
meninggalkan kebutuhan-kebutuhan pokok mereka; makan, minum dan jima’disiang
hari; mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Dan semua itu akan
diganti oleh Allah bagi mereka͞͞–berkat karunia dan kemurahannya–dengan penyempurnaan agama dan iman mereka, serta
peningkatan kesempurnaan diri mereka,
dan banyak lagi ganjaran dan kebaikan lainnya baik di dunia maupun di akhirat
yang telah dijanjikan Allah bagi orang-orang yang berpuasa.
Haji,
yaitu menuju Masjidil haram (di Mekkah) untuk melakukan ibadah tertentu. Allah
mewajibkannya atas orang yang mampu, sekali dalam seumur hidup. Pada waktu haji
kaum muslimin dari segala penjuru berkumpul di tempat yang paling mulia di muka
bumi ini, menyembah Tuhan Yang Satu, memakai pakaian yang sama, tidak ada
perbedaan antara pemimpin dan yang dipimpin, antara si kaya dan si fakir, dan
antara yang berkulit putih dan berkulit hitam. Mereka semua melaksanakan
bentuk-bentuk ibadah yang sama, yang terpenting di antaranya adalah wukuf di padang
Arafah, thawaf di Ka’bah yang mulia (kiblatnya kaum muslimin), serta sa’i
antara bukit Shafa dan Marwah. Di dalam
perjalanan dan pelaksanan ibadah haji, banyak sekali manfaat dan hikmah yang
akan didapatkan seseorang, baik dari segi agama maupun kehidupan dunia.
PEMBAHASA
KETIGA
Islam juga telah mengatur kehidupan pemeluknya secara
individu dan masyarakat, dengan konsep yang menjamin kebahagiaan hidup mereka
dunia dan akhirat.
slam membolehkan bahkan mendorong mereka untuk menikah, dan
sebaliknya mengharamkan (melarang) perbuatan zina serta segala bentuk prilaku
kotor lainnya.
Islam mewajibkan
menjalin hubungan antar kerabat, mengasihi orang-orang fakir dan miskin
serta menyantuni mereka, sebagaimana Islam juga mewajibkan dan mendorong untuk
berakhlak mulia, serta mengharamkan dan melarang segala bentuk moral yang hina.
Islam membolehkan bagi mereka usaha yang baik melalui
perdagangan, persewaan dan semacamnya, serta mengharamkan praktek riba, segala
bentuk perdagangan yang terlarang, dan semua yang mengandung unsur penipuan
atau pengelabuan. Sebagaimana Islam juga memperhatikan perbedaan manusia dalam
tingkat komitmen terhadap ajarannya dan memelihara hak-hak orang lain, untuk
itu ditetapkan sanksi-sanksi yang mencegah untuk terjadinya berbagai
pelanggaran terhadap hakhak Allah
seperti: murtad, berzina, meminum khamar dan semacamnya.
Begitu juga ditetapkan sanksi-sanksi yang mencegah akan
terjadinya pelanggaran terhadap hak-hak sesama manusia seperti membunuh, mencuri, menuduh orang lain
berbuat zina, atau menganiaya dengan memukul atau menyakiti. Sanksi-sanksi tersebut
ditetapkan sesuai dengan bentuk kejahatan yang dilakukan, tanpa
berlebih-lebihan. Sebagaimana Islam juga telah mengatur dan memberi batasan
terhadap hubungan antara rakyat dan penguasa, dengan mewajibkan rakyat untuk taat
selama bukan dalam maksiat kepada Allah, dan mengharamkan kepada mereka
memberontak atau menentang, karena bisa menimbulkan kerusakan-kerusakan umum
atau khusus.
Sebagai penutup, dapat kita simpulkan bahwa, Islam telah
merangkum ajaran-ajaran yang membangun dan menciptakan hubungan yang benar dan
amalan yang tepat antara hamba dan Tuhannya, dan antara individu dengan
masyarakatnya dalam segala hal. Maka tidak satu pun kebaikan, baik itu di segi
akhlak maupun mu’amalat, melainkan Islam telah membimbing dan mendorong ummat
untuk melaksanakannya. Dan sebaliknya, tidak satu pun keburukan dalam hal
akhlak ataupun mu’amalat melainkan Islam telah mencegah dan melarang ummat
untuk melakukannya. Ini semua membuktikan kesempurnaan dan keindahan agama ini,
dalam seluruh sisi dan bagiannya.
Pamekasan, 05 Juli 2020
On
WhatsApp Grup
Dhin FLP Mekkasen
Sumber rujukan:
1. Kitab 'Atta'riful Maujuzu Bilislam'.
2. Buku 'Mencetak Generasi Muslim Teladan'.
Silakan beri komentar dalam setiap postingan kami