Sebenarnya, sosok perempuan sudah memiliki peran penting bahkan mampu memimpin kaum laki-laki.
Karya Nurul Aini | Divisi Bisnis FLP Pamekasan
Ilustrasi by flppamekasan.or.id |
FLPPAMEKASAN.OR.ID - Masyarakat Madura saat ini beranggapan bahwa perempuan masih terkungkung dalam tuntutan domestik. Ihwal yang demikian runyam menjadi perbincangan aktivis feminis di Madura, khususnya di Pamekasan. Namun, setelah sekian abad silam, apakah pemikiran tersebut masih relevan di kalangan pergerakan perempuan Madura? Menurut saya, iya.
Kendati pun tak dapat dipungkiri, karena seperti yang telah banyak saya jumpai sebagai seorang perempuan, maraknya para penggugat feminis itu sendiri menuntut kesetaraan hak dengan laki-laki. Selama ini, perempuan Madura merasa dikucilkan oleh kaum laki-laki karena dirinya tidak mendapatkan hak yang setara dengan kaum laki-laki—baik dalam ranah rumah tangga maupun di ranah publik.
Iri Terhadap Patriarki: Perspektif Feminis Madura
Tuntutan kesetaraan perempuan terhadap laki-laki bukan tak beralasan. Persoalan yang kian runyam tersebut bermuara dari perempuan yang memiliki rasa iri terhadap kaum patriarki—tetapi bukan iri terhadap apa yang dikatakan Freud: bahwa perempuan iri terhadap alat kelamin laki-laki. Rasa iri perempuan terhadap laki-laki di Madura bukan pada organ tubuh yang melekat pada laki-laki, melainkan karena feminis di Madura tidak mendapatkan hak yang sama, seperti pendidikan dan pekerjaan. Misal, perempuan di Madura tidak diperbolehkan untuk menuntut pendidikan yang tinggi karena dilarang oleh suaminya.
Banyaknya gerakan perempuan Madura yang berkiprah di media-media seakan ingin menggemakan perempuan layak mendapatkan posisi yang setara dengan laki-laki. Namun, apakah mereka menyadari bahwa sebenarnya perempuan Madura tidak semuanya terkungkung dalam ranah domestik? Saya rasa tidak demikian.
Bias dalam Penelitian Gender di Madura
Marak peneliti perempuan yang terlanjur memiliki pra-anggapan atas ketakberdayaan perempuan bahkan sebelum mereka terjun ke lapangan, sehingga seperti apapun data yang diperoleh, interpretasi mereka dengan data-datanya akan terkesan diarahkan oleh asumsi ketakberdayaan yang telah dimunculkan ketika pra-anggapan di awal.
Mungkin beberapa orang beranggapan bahwa perempuan Madura kalah eksis dengan kaum laki-laki. Namun, saya perlu memaparkan laku-laku kecil yang mungkin jarang tersorot oleh penggerak kesetaraan hak perempuan dengan laki-laki, sehingga laku-laku perempuan di ruang publik tersebut menjadi tersirat.
Jika banyak aktivis feminis Madura memiliki anggapan dirinya kalah eksis dengan kaum patriarki, saya rasa tidak, karena banyak perempuan Madura yang saya temui di ruang publik. Misal, ibu-ibu rumah tangga Madura yang ke pasar untuk membeli dan menjual bahan-bahan keperluan memasak, perempuan Madura yang turut andil di lahan pertanian. Apakah hal demikian tidak bisa dikatakan bahwa perempuan Madura sudah mulai eksis di ruang publik?
Peran Sentral Perempuan dalam Rumah Tangga Madura
Dalam rumah tangga, peran ibu cukup sentral daripada peran ayah karena ibu memegang kendali penuh di dalam rumah. Kaum wanita pergerakan telah sepakat bahwa pertama-tama mereka harus mengerti dan menjalankan kewajiban ibu, barulah mereka bisa menjalankan hal lainnya di luar kepentingan sebagai seorang ibu.
Sebenarnya, sosok perempuan sudah memiliki peran penting bahkan mampu memimpin kaum laki-laki. Hal itu dapat dilihat dari sosok perempuan Ibu Megawati yang memimpin rapat partai PDI-P, dan jika ingin melihat ke yang lebih jauh bagaimana Nyai Roro Kidul memiliki kendali penuh atas raja-raja Jawa.
Restu Ibu dalam Tradisi Madura: Laki-laki di Bawah Kendali Perempuan
Dalam tradisi Madura, restu seorang ibu dipercaya manjur terhadap anak-anaknya. Restu seorang ibu inilah yang sebenarnya perlu menjadi pertimbangan bahwa laki-laki juga ada di dalam kendali perempuan.
Saat ini, di Madura, perempuan sudah banyak mendapatkan tempat. Selain dalam ranah agama, perempuan-perempuan Madura pun banyak terlibat dalam ranah politik (pencalonan-pencalonan kepala desa).
Silakan beri komentar dalam setiap postingan kami